Selasa, 08 Mei 2012

BAHAN PENGAWET BERBAHAYA PADA MAKANAN

Bahan Pengawet Berbahaya
PENGAWET makanan memang ajaib. Tanpa pengawet, berton-ton makanan akan membusuk. Tanpa pengawet, makanan di dunia tidak akan bervariasi. Akan tetapi, beberapa jenis pengawet masih menyebabkan lebih banyak efek negatif dibandingkan manfaat positifnya.
Ada baiknya Anda mulai berhati-hati memilih makanan. Pastikan makanan yang Anda pilih bebas dari pengawet yang berbahaya. Untuk membantu Anda, berikut 3 pengawet yang berdampak buruk bagi kesehatan.
1. BHA, BHT
Beberapa hasil studi laboratorium yang dilakukan pada hewan menunjukkan kalau butylated hydroxyanisole (BHA) dan butylated hydroxytoluene (BHT) bisa menyebabkan kanker dan tumor. Selain itu, ada bukti yang mendukung kalau kedua pengawet ini menyebabkan gangguan metabolisme pada manusia. Di Amerika, kedua pengawet ini dilarang digunakan pada produk makanan bayi . Sedang di Jepang, Romania, Swedia, dan Australia, kedua pengawet dilarang total untuk digunakan.
Terdapat dalam: BHA bisa ditemukan pada lemak. Bisa pada mentega, daging, sereal, makanan yang dipanggang, snack, kentang yang dikeringkan, serta makanan olahan lainnya. Selain itu, bahan ini juga digunakan pada permen karet dan bir.
2. Sulfites, Potassium bisulfite, potassium metabisulfite, sodium sulfite and sulfur dioxide
Pernahkah Anda merasa pusing setelah minum anggur? Sebagian besar orang meyakini kalau rasa sakit ini disebabkan oleh sulfites, pengawet yang digunakan pada anggur. Sulfites berfungsi untuk menjaga agar anggur tidak berubah menjadi cuka. Benarkah? Hal ini ternyata hanya mitos semata. Anggur merah, seperti dipaparkan pada situs askmen, bisa menyebabkan sakit kepala. Tapi, tidak ada bukti ilmiah yang membuktikan kalau sulfites adalah pemicunya.
Beberapa orang dinyatakan mengalami reaksi alergi akibat sulfites. Karena itu, makanan dan anggur yang mengandung sulfites dilarang beredar di Amerika Serikat. Selain itu, penggunaan sulfites dengan menyemprot pada sayuran dan buah segar untuk mempertahankan warna juga dilarang.
Terdapat dalam:Sulfites terdapat pada semua anggur. Selain itu, juga ditemukan pada makanan kering dan kentang yang dikeringkan.
3. Sodium Nitrite
Kandungan ini merupakan salah satu alasan lagi untuk mengurangi konsumsi hot dog. Pengawet satu ini bisa membentuk zat-zat kimia penyebab kanker di dalam usus. Sodium nitrite merupakan sejenis garam yang telah digunakan selama beberapa dekade untuk mengawetkan daging dan mencegah pertumbuhan clostridium botulinum, bakteri penyebab keracunan makanan. Zat ini merupakan penyebab warna merah pada ham. Komponen ini bisa bereaksi dengan protein-protein di dalam lambung dan berfungsi sebagai dapur pembuatan N-nitrosamines, penyebab kanker.
Terdapat dalam:Sodium nitrite ditemukan pada daging olahan, termasuk ham, bacon, hot dog, dan beberapa jenis sosis. selain itu, ada juga pada ikan asap.


Sabtu, 21 Januari 2012

Bahaya Merkuri

Merkuri atau air raksa (Hg) merupakan golongan logam berat dengan nomor atom 80 dan berat atom 200,6. Merkuri merupakan unsur yang sangat jarang dalam kerak bumi, dan relatif terkonsentrasi pada beberapa daerah vulkanik dan endapan-endapan mineral biji dari logam-logam berat. Merkuri digunakan pada berbagai aplikasi seperti amalgam gigi, sebagai fungisida, dan beberapa penggunaan industri termasuk untuk proses penambangan emas. Dari kegiatan penambangan tersebut menyebabkan tingginya konsentrasi merkuri dalam air tanah dan air permukaan pada daerah pertambangan. Elemen air raksa relatif tidak berbahaya kecuali kalau menguap dan terhirup secara langsung pada paru-paru.
Bentuk racun dari air raksa pada proses masuk pada tubuh manusia adalah methyl mercury (CH3Hg+ dan CH3-Hg-CH3) dan garam organik, partikel mercuric khlor (HgCl2). Methyl mercury dapat dibentuk oleh bakteri pada endapan dan air yang bersifat asam. Ion merkuri anorganik adalah bersifat racun akut. Elemen merkuri mempunyai waktu tinggal yang relatif pendek pada tubuh manusia tetapi persenyawaan methyl mercury tinggal pada tubuh manusia 10 kali lebih lama merkuri berbentuk metal (logam) dan menyebabkan tidak berfungsinya otak, gelisah/gugup, ginjal, dan kerusakan liver pada kelahiran (cacat lahir).
Methyl mercury terakumulasi pada rantai makanan, sebagai contoh adalah merkuri bisa masuk ke dalam tubuh manusia dengan mengkonsumsi ikan yang hidup pada perairan yang tercemar merkuri. Senyawa phenyl mercury (C6H5Hg+ dan C6H5-Hg-C6H5) bersifat racun moderat dengan waktu tinggal yang pendek pada tubuh tetapi senyawa ini berubah bentuk secara cepat pada lingkungan menjadi bentuk merkuri anorganik. Dari survei efek bahaya, merkuri ini adalah bersifat racun bagi semua bentuk kehidupan, dan bersifat lambat untuk dikeluarkan dari tubuh manusia. Methyl mercury beracun 50 kali lebih kuat daripada merkuri anorganik.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan, kadar merkuri maksimum di dalam air adalah 0,001 mg/l.

Bahaya Merkuri pada Kosmetik
Pemakaian kosmetik yang mengandung Merkuri dapat mengakibatkan :
1.        Dapat memperlambat pertumbuhan janin
2.        Mengakibatkan keguguran (Kematian janin dan Mandul)
3.       Flek hitam pada kulit akan memucat (seakan pudar) dan bila pemakaian dihentikan, flek itu dapat / akan timbul lagi & bertambah parah (melebar).
4. Efek REBOUND yaitu memberikan respon berlawanan (KULIT AKAN MENJADI GELAP/KUSAM SAAT PEMAKAIAN KOSMETIK DIHENTIKAN).
5.        Bagi Wajah yang tadinya bersih lambat laun akan timbul flek yang sangat parah (lebar).
6.        Dapat mengakibatkan kanker kulit.

Unsur merkuri yang ada di kosmetik akan diserap melalui kulit, kemudian akan dialirkan melalui darah keseluruh tubuh dan merkuri itu akan mengendap di dalam ginjal yang berakibat terjadinya GAGAL GINJAL YANG SANGAT PARAH. (BISA MENYEBABKAN KEMATIAN) Merkuri dalam krim pemutih (yang mungkin tidak tercantum pada labelnya) dapat menimbulkan keracunan bila digunakan untuk waktu lama.
Walau tidak seburuk efek merkuri yang tertelan (dari makanan ikan yang tercemar), tetap menimbulkan efek buruk pada tubuh. Kendati cuma dioleskan ke permukaan kulit, merkuri mudah diserap masuk ke dalam darah, lalu ,memasuki system saraf tubuh. Manifestasi gejala keracunan merkuri akibat pemakaian krim kulit muncul sebagai gangguan system saraf, seperti tremor (gemetar), insomnia (tidak bisa tidur), pikun, gangguan penglihatan, ataxia (gerakan tangan tak normal), gangguan emosi, depresi dll.
Oleh karena umumnya tak terduga kalau itu penyakitnya, kasus keracunan merkuri sering didiagnosis sebagai kasus Alzheimer, Parkinson, atau penyakit gangguan otak. Setelah sekian lama, kosmetik tsb akan diserap melalui kulit dan dialirkan melalui darah ke seluruh tubuh, akhirnya merkuri itu akan mengendap di dalam ginjal, sehingga menyebabkan gagal ginjal yang sangat parah bagi pemakainya.
Produk kosmetik yang dipakai tersebut akan menyebabkan iritasi parah pada kulit, yakni berupa kulit yang kemerah-merahan dan menyebabkan kulit menjadi mengkilap secara tidak normal. Kondisi tersebut telah banyak dikeluhkan oleh para konsumen yang sudah terlanjur menggunakan produk-produk kosmetik illegal tersebut. 100%
Cara Mendeteksi Kosmetik Bermerkuri
Produk kosmetik bermerkuri umumnya menjanjikan wajah putih dalam tempo singkat. Seminggu saja menggunakan produk ini, wajah dijamin langsung cling.
"Kalau ada produk yang bisa membuat wajah menjadi putih dalam seminggu, konsumen harus waspada karena kemungkinan produk itu mengandung merkuri. Kosmetik yang aman bisa memutihkan kulit, namun membutuhkan waktu yang lama bahkan bisa berbulan-bulan ujar Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Barat, Rosnini Savitri.
Dia menambahkan, konsumen seharusnya tidak tergiur hanya dengan iming-iming menjadi putih dalam waktu singkat saja. Kandungan merkuri bisa menyebabkan kerusakan pada kulit, susunan saraf, otak, ginjal, serta gangguan perkembangan janin. Jangan lupa, merkuri juga dapat menyebabkan kanker.

http://www.facebook.com/note.php?note_id=348994531309